Sabtu, 18 Mei 2013

CERPEN: Keajaiban dalam Kehidupan


Cerpen tentang kehidupan | by: Villdemin 
terinspirasi dari Anime : Angel Beats

Keajaiban Dalam Kehidupan

Mataku terbuka perlahan, seluruh badanku terasa kaku, mengerjapkan mata beberapa kali baru kudapat melihat jelas ruangan kosong yang luas dan tak berpenghuni yah, kecuali aku di dalamnya. Aku meringis saat mencoba untuk bangun dari kasur berwarna putih itu, kulihat selang infus menghiasi tangan pucatku, tunggu, aku ? siapa aku? Mengapa aku bisa disini? Siapa nama aku? Oh..Kepalaku pusing, dadaku sakit, sulit rasanya untuk bernafas. Aku pun melepas saluran pernafasan dari mulutku dan beranjak dari kasur, mencoba berdiri tapi kakiku tak berdaya. Aku menatap ruangan dengan penuh pertanyaan. Aku tidak ingat apapun, apa ini? Kepalaku tidaklah terluka, kuraba terus seluruh kepalaku, aku ingin teriak....teriak memanggil seseorang, siapapun itu! Tetapi, suaraku? Mengapa suaraku tidak lekas keluar?
Tak lama kudengar langkah kaki dari luar sana, sepertinya langkah itu semakin lama semakin dekat, pintu ruangan itupun terbuka perlahan, aku lega, aku tak tahu mengapa, mungkin karna aku sempat berpikir, bahwa aku berada di dunia lain yang tak berpenghuni dan aku hanya sendiri didalamnya yang tidak tahu siapa diriku, kehidupanku bahkan akupun tak yakin bahwa waktu masih berputar. Aku menunggu sosok dari balik pintu itu, mungkin dengan melihatnya aku bisa mengingat sesuatu. Sosok itupun perlahan memperlihatkan batang hidungnya, kulihat wajahnya secara seksama, wajah itu tidaklah familiar, mataku sedikit kabur saat mencoba menatapnya dengan jelas, badannya yang tinggi gagah dan senyumannya penuh dengan keramahan walaupun pertamanya ia sempat terkejut melihatku yang sedang bersandar di kasurku dengan posisi duduk, aku tak tahu harus berkata apa, mataku terus menatapnya bingung, mencoba tersenyum tapi kurasakan pipiku yang terasa kaku, 1 detik 2 detik.....5 detik  akhirnya iapun memulai pembicaraan.
“aku tak menyangka kau akan tidur selama ini sobat, sudah lama kah kau terbangun? Mengapa kau melepaskan saluran pernapasan itu? kau masih harus memerlukan perawatan, biarkan kupanggil dokter sebentar.” Ucapnya tanpa mempersilahkanku menjawab, aku hanya terdiam melihat ia beranjak keluar memanggil seorang dokter. Tak lama kulihat seorang dokter berlari kecil memasuki ruangan yang aku tempati, dibelakangnya kulihat lelaki itu sedang membuka jaket yang ia kenakan dan meletakkannya di sofa yang ada diruangan.
“apa kabar? Bagaimana keadaanmu sekarang? Kurasa kau sudah mendapatkan kekuatanmu kembali ya? Hahaha.” Ujar dokter itu dengan sedikit candaan sambil memeriksa keadaanku dan memasang kembali saluran pernafasan yang kulepas tadi, aku tak bisa berkata apapun dan untungnya aku bisa tersenyum sekarang.